MINAHASA SELATAN, Mileniumtimes.com- Gelaran Modoinding Potato Festival (MPF) ke-7 yang dipusatkan di Desa Pinasungkulan Kecamatan Modoinding, Minahasa Selatan sukses digelar, Sabtu (22/10).
Kendati sempat absen dua tahun akibat pandemi Covid-19, gelaran parade kendaraan berhiaskan berbagai jenis sayur hasil budidaya tanaman kebun (hortikultura) tetap mampu menyedot ribuan pengunjung disamping peserta parade sebanyak 48 _float_ yang terdaftar dengan beragam tampilan, kreasi dan inovasi dari bahan hortikultura.
Kegiatan dengan mengambil tema; “Bersinergi, Memulihkan Ekonomi Bangsa” serta tema umum “Modoinding Membagi Berkat” diawali ibadah syukur yang dipimpin Khadim Pdt Jolly Sondakh Wakil Ketua BPM Sinode GMIM.
Ketua Panitia MPF 2022 Harly Kaseger dalam sambutannya mengatakan kalau kegiatan ini digelar sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan atas Tanah Modoinding yang subur.
“Kegiatan Modoinding Potato Festival dilaksanakan semata-mata hanya untuk pengucapan syukur masyarakat Modoinding karena tanah yang subur dan diberkati”
Oleh sebab itu katanya, “Melalui gereja, masyarakat diajak untuk bersyukur karena kasih Tuhan kepada kita semua dan juga kepada pemerintah di Minahasa Selatan,” sebut Kaseger
Katanya pula, “Agar MPF makin berkembang ketingkat nasional bahkan internasional, MPF kedepan bisa di perda-kan,” harap Harly Kaseger pria Modoinding yang juga Anggota DPRD Minahasa Selatan.
Mengawali sambutannya Bupati Minahasa Selatan Franky Wongkar senada dengan apa yang dikhotbahkan pandita dan harapan panitia bahwa MPF harus dikembangkan dan dilanjutkan.
Dalam sambutannya, Bupati Wongkar memuji tema yang diangkat panitia sangat tepat dengan situasi dan kondisi ekonomi global saat ini.
“Kita semua diajak oleh Presiden Jokowi untuk _sense of crisis_ , kita harus merasa bahwa ada krisis yang terjadi di dunia ini termasuk di Indonesia
“Saat ini ada 345 juta orang di 82 negara yang mengalami kekurangan pangan akut ada juga yang meninggal karena kelaparan setiap hari,” ungkap Wongkar sambil mengutip data.
Lanjut Wongkar, kita perlu bersyukur karena Tanah Modoinding tanah yang diberkati, dia lalu mengajak seluruh petani untuk tetap rajin menanam.
“Selaku Pemerintah, kami mengajak petani yang ada di Kecamatan Modoinding ini yang luas wilayah pertaniannya sekira 3.466 hektar untuk ditanami sesuai kebutuhan,” ajak Franky Wongkar Bupati pilihan rakyat Minahasa Selatan,” kata Irene Rumajar diiyakan Lakoy
Pada bagian akhir Wongkar yang akrab dengan masyarakat memberi apresiasi kepada para petani Modoinding.
“Kepada para petani Modoinding kami memberikan apresiasi sebab, pada tahun 2021 lalu sesuai data BPS, Midoinding telah menghasilkan beribu bahkan berton-ton hasil hortikultura. Disektor pertanian ini terbesar dalam memberikan kontribusi pada perenonomian Minahasa Selatan,” kunci Bupati Minahasa Selatan Franky Wongkar.
Iven yang digagas oleh Pandita Wailan Pasumah dan mulai digelar sedari 2014 lalu, disela-sela acara, dimeriahkan oleh berbagai macam atraksi panggung dan tarian serta sajian beragam kuliner khas Modoinding.
“Melalui MPF, semoga Modoinding semakin dikenal dunia luas dan semoga pariwisata dan hortikultura semakin maju, serta cukup meriah karena ada inovasi-inivasi baru yang dikembangkan penyelenggara dan masyarakat,” harap Jessica Lakoy dan Iren Rumajar disela-sela berlangsungnya MPF.
Dipenghujung acara menjadi menarik, ketika kendaraan hias terparkir, setelah diberi kesempatan oleh panitia kepada para pengunjung khususnya yang datang dari luar Modoindong untuk mengambil sesuka hati, maka terjadi saling rebut (baku rampas/dialeg Manado) semua jenis tanaman sayuran yang ada di- _float_ .
“Ini moment yang menarik dan lucu dari iven MPF, peserta saling berebutan dan terjadi sikut menyikut berebutan sayur,” ujar Stenly Pondaag jurnalis SCTV (fry).
