TOMOHON, Mileniumtimes.com– Kota Tomohon ternyata gudangnya orang-orang kuat di Indonesia bahkan dunia.
Beberapa tahun silam orang Tomohon mengenal Alexander ‘Ander’ Pontoh orang Talete yang dikenal orang kuat dan mampu memikul beban atau menarik 3-4 pohon bambu Ta’aki (jenis Sagino) ukuran besar.

Atau ada orang Kinilow bernama Hendrik Mathindas yang mampu mengangkat dan memindahkan beban sebuah drum ter (sejenis aspal) beserta isinya seberat hampir 200 kg.
Juga ada Otto ‘Hercules’ Golioth asal Kolongan Tomohon seorang knek oto (mobil) trayek Tomohon-Manado yang di era tahun 70-an hingga awal-awal tahun 80, sering menaikkan barang-barang berat di dek mobil termasuk pernah mengangkat gulungan kulit cepatu sekira150 kg lebih.

Fakta terbaru. Di jaman milenial kini ada pria asal Matani jagoan dunia olahraga Panco atau orang Manado bilang jago “banting tangan”. Di tingkat dunia, olahraga ini dikenal sebutan armwretsling.
Pria yang punya ‘tangan kuat’ di dunia ini miliki nama lengkap James Harrison Anes.

Kiprah James di dunia Panco, membuat pria yang punya leluhur (marga Anes) dari Portugis melanglang buana di seantero dunia lewat even-even internasional yang diikutinya.
James dengan prestasi yang dicapainya bahkan telah membuat nama Indonesia harum di dunia internasionan.

Kiprahnya dimulai dari peringkat 12 Asia Pasifik di Uzbekistan tahun 2005, lalu peringkat 16 dunia di Jepang tahun 2005.
Ia kemudian meraih prestasi juara 2 pada Kejuaraan Internasional pada tahun 2013 dan 2014. James juga pernah meraih medali emas di Super Match Kuala Lumpur pada tahun 2013.
Kalau di tingkat nasional, James yang dijuluki ‘Master Algojo’ (Indosiar tahun 2003 – 2006) punya prestasi yang sangat membanggakan dan belum tertandingi hingga saat ini.

Atas torehan prestasi itu, James lalu dijuluki “Mr. Hercules” baru dari Tomohon.
Berbincang bincang dengan mileniumtimes.com Senin, (6/11) kemarin siang by phone selular, James yang ditanya prestasi nasionalnya, ia menyebut kalau sudah 16 tahun berturut-turut ia masih menyandang gelar juara Panco Indonesia.
“Sejak tahun 2003 hingga 2019, masih memegang juara Indonesia” sebut pria yang punya tinggi 182 cm dan miliki berat badan 115 kg.

“Sampai 2019 masih ikut, tapi sejak tahun 2020 sudah tidak ikut lagi dalam kejuaraan nasional” ujar James.
Sementara prestasinya yang sukses ditingkat dunia pada kelas berat (100 +) ia diposisi peringkat ke 5 dunia yang dicapainya di tahun 2010 pada World Arm Wrestling Championship Federeration kejuaraan dunia di Mesquty Nevada Amerika Serikat yang dilaksanakan oleh World Armwrestling Federation (WAF).
“Waktu itu kalah sama Amerika, tapi Eropa dikalahkan semua”

“Sampai saat ini belum ada orang Indonesia yang menyamai atau memecahkan prestasinya peringkat 5 dunia,” sebut James.
Ditanya apakah sekarang ini sudah pensiun dari dunia per-pancoan ? “Bukannya pensiun tapi mau ikut lagi kejuaraan dunia Grand Master kategori kelompok umur, untuk 50 tahun keatas,” spontan menjawabnya optimis memenangi kejuaraan tersebut.
James yang mulai tertarik dengan olahraga “banting tangan” ini sejak ia mengikuti fitness di Jakarta pada tahun 1998 ketika ada orang yang mendorongnya untuk terjun di Panco.

“Awalnya karna saya suka tantangan dan iseng-iseng mengikuti kejuaraan karna ada undangan. Dan pertama kali terjun pada kejuaraan nasional, langsung juara dua di tahun 1998,” kata James.
Soal bakat di olahraga Panco, James nampaknya sejak kecil sudah menunjukkan tanda tanda menjadi orang kuat.
Kisahnya, usai pulang sekolah saat masih murid di SD Negeri 2 Matani Tomohon, James sering mencangkul di kebun. “Ketika ba pacol (mencangkul) membersihkan rumput, saya sering menggunakan dua pacol atau cangkul sekaligus, biar cepat selesai,” sebutnya.

Namun diceritakan, kalau ia awalnya menggemari sebagai pemain olahraga bola volly sewaktu masih sekolah SMP Kristen Tomohon dan STM Manado.
Nico Anes (alm) ayah dari James, beberapa tahun silam pernah menceritakan kalau ia tidak pernah mengarahkan anaknya James untuk geluti Panco.
“Sebagai seorang ayah hanya mengawasi anak-anaknya supaya gizinya terjaga dengan baik dan mendidik anak-anaknya untuk tidak sombong,” ungkap Nico Anes kala itu sembari menyebut kalau nama kedua dari James, yakni Harrison itu diambil dari nama bintang film laga cowboy western tahun 1970-an Rischard Harrison.

James anak ke empat dari tujuh bersaudara dikaruniai 3 orang anak.
Kini James, di organisasinya menjabat Ketua Umum POGTI -IAA (Persatuan Olahraga Gulat Tangan Indonesia – Indonesia Arm Wrestling Assosiation) sementara kesehariannya adalah Chief Security di Atlas Bali.
Pria yang lahir Desember tahun 1971 dan jebolan Fakultas Hukum Universita Bung Karno ini, kini sedang mempersiapkan diri dengan profesinya yang baru sebagai lawyer.
“Ya, Pekan depan saya dilantik sebagai lawyer,” tandas James Anes menutup percakapan, Semoga Sukses “Mr. Hercules’ James Harrison Anes (fry).


